Aku lagi sedih, betapa nikmatnya punya gigi, baru dirasakan setelah lengsernya ke-3 gigi depan. Ketika aku disindir "mau jadi kalagondang yaa", akupun tak terima, "yah....masih untung masih punya banyak yang lain, masih punya 2 bibir, hidung, dan tentunya kepala yang masih bisa untuk mikir.
Pernah juga aku mengalami kesedihan, depresi berat, dan alhamdulillah masih diberi pertolongan kekuatan dan petunjuk-Nya. Saat itu aku pergi tanpa tujuan pasti, waktu sudah hampir malam, tiba-tiba ban motor belakang mendadak bocor. Motorpun kutuntun sambil meratapi nasib kenapa kesialan demi kesialan terus saja kualami. Dan Akupun heran di depan tak jauh ada jasa tukang tambal ban, kebetulan ada beberapa pemuda sedang nongkrong di situ, aku tanya "Maaf....Mas, mana tukang tambalnya?". Diantara pemuda itu ada yang menjawabku, "itu lho yang sedang duduk sendirian!". Sebenarnya aku tahu ada orang yang dimaksudkan itu, tapi sepertinya tak percaya bahwa orang itu Si Tukang Tambal bannya.
Kupastikan orang yang ditunjukkan adalah Si Tukang Tambal, justru aku tanya, "Maaf....Pak!, Siapa Tukang Tambal di sini?", Orang tua itupun menjawab, "Sayalah orangnya!".
Aku hampir tidak percaya, karena orang itu buta. Kelihatan dari gerak-geriknya, dari gerakan tangan dan kaki jelaslah berbeda sekali dengan orang normal.
..............................................................................................................................Aku menceritakan pengalaman ini untuk berbagi dengan entah siapa yang bertanya lewat SMS, pertanyaanya, "Apa yang Anda lakukan ketika sedih?"
0 comments:
Post a Comment