Kata-kata:

"Sejelek-jeleknya tulisan/catatan/postingan, adalah sebaik-baiknya ingatan. "(anonim).

Wednesday, March 21, 2012

Awas Account Anda di Hack

Account Rekening LR Gue ternyata ada yang coba-coba meng-hack,....yah memang jarang gue meng-ubah passwordnya, atau mungkin data password gue bisa disadap yah....Sialan bener! Untung system proteksi sudah gue tingkatkan dengan verifikasi IP address pada situsnya. Dan .........

Monday, March 19, 2012

Orang-orang yang Arif

"Tanda-tanda orang yang arif dalam amal, ia tidak membanggakan amal ibadahnya. Berkurangnya harapan kepada Allah ketika terjadi kekhilafannya kepada Allah."

Orang yang arif adalah orang yang tidak membanggakan amal ibadahnya. Orang seperti ini kurang pengharapannya kepada Allah, ketika ia berhadapan dengan rintangan yang menimpa. Sedangkan sifat orang yang bijaksana dalam meneguhkan imannya kepada Allah selalu berpegang teguh (istiqamah) kepada kekuasaan yang ada pada Allah.

Orang-orang Shodiqin di dalam Tajrid


 
ارادتك التجريد مع اقامة الله ايك فى الأسباب من الشهوةالخفية, وارادتك الأسباب مع اقامةالله اياك فى التجريدانخطاط من الهمة العلية

Iroodatukattajriida ma'a iqomatillaahi iyaaka fil-asbaabi minasyahwatil khofiyyah, wa-Iroodatukal asbaaba ma'a iqoomatillaahi iyyaaka fittajriidi inkhitootun minal himmatil 'aliyyah.

"Kehendakmu agar semata-mata beribadah, padahal Allah sudah menempatkan dirimu sebagai golongan orang yang harus berusaha untuk mendapatkan kehidupan duniamu (sehari-hari), maka keinginan seperti itu termasuk perbuatan (keinginan) syahwat yang halus. Sedangkan keinginanmu untuk berusaha, padahal Allah Ta'ala telah menempatkan dirimu di antara golongan yang semata-mata beribadah, mengikuti keinginanmu itu, berarti engkau telah turun dari semangat dan cita-cita yang tinggi."   Sumber : Al-Hikam Syekh Ahmad bin Muhammad Ataillah
=========================================================================

Saya kutip penjelasannya,

Ungkapan tajrid di atas berarti meninggalkan sebab yang menjadi jalan untuk menemukan yang seharusnya dijalankan oleh orang-orang sadiqin, yakni dengan melaksanakan suatu sebab tidak membiarkan dirinya jatuh kepada perbuatan yang salah, karena berniat meninggalkan urusan duniawi, sebab semata-mata hendak beribadah.

Watak yang dimiliki oleh orang sadiqin, ialah tidak meninggalkan dunia karena akhirat, dan tidak  meninggalkan akhirat sebab dunia. Hubungan timbal balik antara dunia dan akhirat seperti yang dikehendaki oleh Islam, adalah suatu keharusan yang patut diusahakan dan ditunjang dengan perilaku akhlak Islami yang akan menunjang semua hal yang menyangkut urusan duniawi dan ukhrowi.

Kedudukan manusia dalam tajrid, karena kehendak mentaati Allah Swt., lalu menanggalkan usaha (kasab), padahal ia masih memerlukan kasab itu sebagai keperluan yang wajar secara duniawi, maka kehendak tajrid seperti ini termasuk syahwat badani yang tidak pada tempatnya. Oleh karena ia membutuhkan seperti pada umumnya manusia berhubungan dalam hidup melalui tolong-menolong yang berkaitan dengan sesama manusia.

Syahwat badani seperti ini memang syahwat yang halus, karena bukan perbuatan yang tidak dibolehkan, akan tetapi tidak pada tempatnya, apalagi kalau tajrid seperti itu adalah suatu keinginan agar dianggap sebagai manusia zuhud (orang yang tidak berkehendak dunia, semata-mata karena Allah). Kehendak seperti ini bertentangan dengan kehendak Allah sendiri, karena akan menjerumuskan kepada syirik yang halus pula.

Sebaliknya, orang yang telah mendapatkan keputusan Allah untuk beribadah saja (dalam maqam tajrid saja) berarti ia sudah tidak mempunyai tugas duniawi yang melibatkan dirinya pada ikhtiar duniawi, hanyalah semata-mata beribadah, karena Allah telah memilih ia untuk hal itu. Orang seperti ini bukanlah karena ia tidak memerlukan lagi kehidupan dunia, untuk keperluan yang primer, akan tetapi Allah telah menjamin kehidupan dunianya dengan rezeki yang tak dapat diduga-duga. Dalam urusan duniawi ia tidak terlalu mengharapkan mendapatkannya, karena ia telah siap menerima anugerah Allah dengan jalan beribadah kepada-Nya semata.

Inilah orang yang sadiqin di atas jalannya. Ia tidak tamak menghadapi hidup melewati jalan tajrid, karena menempatkan duniawi sebagai hal yang tidak mengikatnya sebagai belenggu yang merusak ibadahnya kepada Allah Ta'ala. Dalam pelaksanaan ibadah kepada Allah, ada dua hal yang perlu diingat, lalu menempatkan diri secara teguh (istiqamah) pada tempat yang dipilih si hamba untuk perjuangan hidupnya di dunia dan di akhirat. Kedudukan dua hal ini tidak berbeda. Karena niat yang tersembul dari perbuatan seperti itu sama kedudukannya, yakni untuk beribadah. Masalahnya sekarang adalah bagaimana seseorang menekuni perilaku ibadahnya. Di satu pihak keinginan tajrid lebih kuat dan lebih dominan, di pihak lain keinginan dunia lebih condong mengikuti semua perbuatan sebagai ibadah juga.

Untuk menghilangkan keraguan (was-was) dalam diri hamba yang sadiqin, maka harus menekuni dua perilaku tersebut, sehingga masing-masing mampu memberi nilai lebih dan menjadikannya sebagai ibadah yang bermanfaat dunia dan akhirat.

Meskipun demikian, perlu dipahami bahwasannya maqam tajrid yang telah dipilih seorang hamba yang sadiqin, adalah maqam yang mulia, karena tidak semua orang mampu berada pada maqam tersebut. Maqam tajrid ini adalah pilihan Allah atas hamba-Nya dalam hubungannya dengan peribadatan yang khusus.

Adapun ciri-ciri hamba yang sadiqin  dalam tajrid, diantaranya:
  1. Mendekatkan diri kepada Allah Swt., akan tetapi tidak mengabaikan duniawinya
  2. Mengkhususkan diri beribadah semata-mata kepada Allah, karena Allah Swt. telah menjamin hidup duniawinya, karena ibadah-ibadah yang ia amalkan.
  3. Menempatkan diri dalam hidup sederhana (qana'ah) dan menjaga kehormatannya (iffah) dalam hubungan sesama manusia.
  4. Tidak menyia-nyiakan pemberian Allah yang telah diterima oleh si hamba (seperti rezeki) yang tak terduga, untuk kepentingan manusia lainnya. Kemudian ia tetap istiqamah dalam ibadah yang dijalankannya.
  5. Jiwa dan ruh mereka tenang menikmati ibadah kepada Allah Swt.
  6. Mengembalikan seluruh persoalan yang telah terjadi dan yang akan terjadi kepada Allah Swt. Serta mengerjakan sesuatu perbuatan semata-mata karena izin Allah.

Demikian sifat-sifat orang-orang sadiqin yang beriman kepada Allah atas segala ciptaan-Nya, menerima atas segala kejadian baik dan buruk yang datang dari Allah, kemudian berusaha untuk memberi faedah kepada sesama hamba Allah.

========================================================================

Perdebatan Si Otakpun terjadi:

Oka :"Lha kalau persoalannya jika tidak atau bukannya tajrid tapi malas ibadah di tambah lagi malas 'kasab', bagaimana?"
Oki: "Mengapa malas?......"
Oka: "Bagaimana tidak malas, lha wong untungnya sedikit, bahkan dipikir-pikir dan dirasa-rasa mau rugi terus apa? tidak ada peningkatan!
Oda: "Saudara ! kita harus bijak, kita harus bisa menjadikan kerugian itu menjadi keuntungan!"
Oki : "Ruginya di mana? "
Oda: "Ingat pesan ayat 'wal 'ashri innal insaana lafii khusrin, illalladziinaamanu wa'amilusshoolihaati watawa  shoubil haqqi watawaa shoubisshobri", ya kita jangan rugi bagaimana, ya dengan keyakinan yang benar diikuti amal yang baik dan benar!".
Oda: "ingat segala sesuatu ada hikmahnya!"
Oka: 'Tolong Oda, saya jelaskan hikmah dari malas saya!"
Oda: "Tidak banyak yang bisa saya jelaskan. Yang jelas kamu masih hidup, hidup punya kebutuhan, dan kebutuhan butuh perjuangan. Saya kira kamu sedang "jemu", baca nasehat dong biar jadi obatmu!, manusia diberi dua pilihan jalan kiri atau pilih jalan kanan, jalan yang benar atau jalan yang sesat.", " ingat 'qad tabayyanarrusydu minal ghayyi....', telah jelas mana jalan yang benar dan yang sesat."

Tuesday, March 13, 2012

Penyaring Air Otomatis

Kayanya Gue masih ingat bedanya campuran dan larutan pada air, bahwa campuran bisa dipisahkan dengan cara menyaring air sedangkan larutan tidak bisa dengan menyaring, larutan bisa dipisahkan dengan cara didestilasi atau penyulingan.

Air dikatakan salah satu sumber kehidupan. Dan airpun tidak sembarang air pada tingkat kebutuhan tertentu, syarat akan air bersih sangat dibutuhkan.

Alat Pakan Ikan Otomatis

Gue masih ingat Saudara Adik yang beternak ayam potong, dengan kata-katanya yang konyol 'n  "loecoe".
"Wah..... sudah jadi pengusaha ayam yah!", kataku. Jawabnya, "iya lah....sedang jadi Sayidul Ayam dan Abdul Ayam". Hua....ha...ha....jadi Bapak Ayam dan Budak Ayam.

Pemberian Pakan pada ternak ikan lele akan Gue buat Otomatis, habis harus disiplin buanget, takutnya
karena Gue banyak acara dan agak pelupa, dampaknya malah banyak ikan yang mati. Dan masalahnya tidak atau belum bisa menyeliakan pekerjaan ini ke orang lain.

Alat yang dibutuhkan:
  1. Timer/pewaktu, difungsikan dapat mengontrol pemberian pakan hanya 3 kali sehari pagi, siang dan sore.
  2. Penyeleksi Volume takaran. Pemberian pakan sore lebih banyak.

Membuat Counter Ikan

Berkali-kali saya menghitung ikan lele yang masih berukuran 5-7 cm kurang lebih 10.000 ekor kata Si Penjualnya sih, rasanya pusing-kacau dan menjengkelkan. Karena ketika saya hitung Sang Lele kecil selalunya berjingkrakan, sehingga menyulitkan sekali dalam penghitungan secara biasa/manual.

Karena ingin memastikan jumlah awal ikan berapa? dan nanti kalau bisa dipanen juga berapa? dan rata-rata jumlah kematian ikannya.

Alat yang dibutuhkan:
  1. Kalkulator, difungsikan untuk menampilkan angka up-down counter. Up-Counter atau menghitung maju satu-satu misal dengan menekan tombol 1 lalu + + (+ dua kali) lalu tekan = untuk seterusnya.
  2. Sensor hitung Lele Dumbo.....(hik.....lagi mikir pakai apa yaaah...?)...