Kata-kata:

"Sejelek-jeleknya tulisan/catatan/postingan, adalah sebaik-baiknya ingatan. "(anonim).

Saturday, August 11, 2012

Iman dan Kesehatan

Sedang dicari perbendaharaan kata Iman di hardisk yang bernama Otak ini. Eh.....masih ada....
katanya Iman itu secara Etimologi Bahasa Arabnya dari amana-yu'minu-imanan, amana = sudah beriman, yu'minu sedang beriman dan imanan yang berarti benar-benar beriman. Sehingga kata Iman dari kata Imanan yang artinya benar-benar beriman.Bagaimana yang dimaksud benar-benar beriman inilah yang akan dicari jawabannya.

Seberapa pengaruh iman bagi seseorang disebutkan di Al-Kitab, berbagai buku dan di kehidupan nyata ini. Ada Syarat sebagai orang yang Ber-Islam yaitu 6 Keimanan:

sumber:http://al-atsariyyah.com/penjelasan-rukun-iman.html
Penjelasan Rukun Iman
Aqidah Islamiah dibangun di atas rukun iman yang enam, yaitu: Iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para rasul-Nya, hari akhirat, dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk.
Keenam rukun ini telah disebutkan secara jelas dalam Al-Qur`an dan sunnah Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam. Allah Azza wa Jalla berfirman:
ليس البر أن تولوا وجوهكم قبل المشرق والمغرب ولكن البر من ءامن بالله واليوم الآخر والملائكة والكتاب والنبيين
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi.” (QS. Al-Baqarah: 177)
Adapun, iman kepada takdir maka disebutkan dalam firman-Nya:
إنا كل شيء خلقناه بقدر
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan takdir.” (QS. Al-Qamar: 49)
Sementara dari As-Sunnah adalah hadits Umar bin Al-Khaththab yang masyhur tentang kisah datangnya Jibril alaihissalam untuk bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang iman. Maka beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda:
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
“Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.” (HR. Muslim no. 9)
Berikut penjelasan ringkas mengenai keenam rukun iman ini:
1.    Iman kepada Allah.
Tidaklah seseorang dikatakan beriman kepada Allah hingga dia mengimani 4 perkara:
a.    Mengimani adanya Allah Ta’ala.
b.    Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah.
c.    Mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah Ta’ala.
d.    Mengimani semua nama dan sifat Allah yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang Nabi-Nya shallallahu alaihi wasallam tetapkan untuk Allah, serta menjauhi ta’thil, tahrif, takyif, dan tamtsil.
2.    Iman kepada para malaikat Allah.
Maksudnya kita wajib membenarkan bahwa para malaikat itu ada wujudnya dimana Allah Ta’ala menciptakan mereka dari cahaya. Mereka adalah makhluk dan hamba Allah yang selalu patuh dan beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman:
ومن عنده لا يستكبرون عن عبادته ولايستحسرون يسبحون الليل والنهار لايفترون
“Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (QS. Al-Anbiya`: 19-20)
Kita wajib mengimani secara rinci setiap malaikat yang kita ketahui namanya seperti Jibril, Mikail, dan Israfil. Adapun yang kita tidak ketahui namanya maka kita mengimani mereka secara global. Di antara bentuk beriman kepada mereka adalah mengimani setiap tugas dan amalan mereka yang tersebut dalam Al-Qur`an dan hadits yang shahih, seperti mengantar wahyu, menurunkan hujan, mencabut nyawa, dan seterusnya.
3.    Iman kepada kitab-kitab Allah.
Yaitu kita mengimani bahwa seluruh kitab Allah adalah kalam-Nya, dan kalamullah bukanlah makhluk karena kalam merupakan sifat Allah dan sifat Allah bukanlah makhluk.
Kita juga wajib mengimani secara terperinci semua kitab yang namanya disebutkan dalam Al-Qur`an seperti taurat, injil, zabur, suhuf Ibrahim, dan suhuf Musa. Sementara yang tidak kita ketahui namanya maka kita mengimani secara global bahwa Allah Ta’ala mempunyai kitab lain selain daripada yang diterangkan kepada kita. Secara khusus tentang Al-Qur`an, kita wajib mengimani bahwa dia merupakan penghapus hukum dari semua kitab suci yang turun sebelumnya.
4.    Iman kepada para nabi dan rasul Allah.
Yaitu mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi mereka semua tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan yang nyata.
Wajib mengimani bahwa semua wahyu nabi dan rasul itu adalah benar dan bersumber dari Allah Ta’ala. Karenanya siapa saja yang mendustakan kenabian salah seorang di antara mereka maka sama saja dia telah mendustakan seluruh nabi lainnya. Karenanya Allah Ta’ala mengkafirkan Yahudi dan Nashrani tatkala tidak beriman kepada Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan Allah mendustakan keimanan mereka kepada Musa dan Isa alaihimassalam, karena mereka tidak beriman kepada Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Juga wajib mengimani secara terperinci setiap nabi dan rasul yang kita ketahui namanya. Sementara yang tidak kita ketahui namanya maka kita wajib mengimaninya secara global. Allah Ta’ala berfirman:
ولقد أرسلنا رسلاً من قبلك منهم من قصصنا عليك ومنهم من لم نقصص عليك
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.” (QS. Ghafir: 78)
5.    Iman kepada hari akhir.
Dikatakan hari akhir karena dia adalah hari terakhir bagi dunia ini, tidak ada lagi hari keesokan harinya. Hari akhir adalah hari dimana Allah Ta’ala mewafatkan seluruh makhluk yang masih hidup ketika itu -kecuali yang Allah perkecualikan-, lalu mereka semua dibangkitkan untuk mempertanggung jawabkan amalan mereka. Allah Ta’ala berfirman:
كما بدأنا أول خلق نعيده وعدا علينا إنا كنا فاعلين
“Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya, janji dari Kami, sesungguhnya Kami pasti akan melakukannya.” (QS. Al-Anbiya`: 104)
Ini makna hari akhir secara khusus, walaupun sebenarnya beriman kepada akhir itu mencakup 3 perkara, dimana siapa saja yang mengingkari salah satunya maka hakikatnya dia tidak beriman kepada hari akhir. Ketiga perkara itu adalah:
a.    Mengimani semua yang terjadi di alam barzakh -yaitu alam di antara dunia dan akhirat- berupa fitnah kubur oleh 2 malaikat, nikmat kubur bagi yang lulus dari fitnah, dan siksa kubur bagi yang tidak selamat darinya.
b.    Mengimani tanda-tanda hari kiamat, baik tanda-tanda kecil yang jumlahnya puluhan, maupun tanda-tanda besar yang para ulama sebutkan jumlahnya ada 10. Di antaranya: Munculnya Imam Mahdi, keluarnya Dajjal, turunnya Nabi Isa alaihissalam, keluarnya Ya`juj dan Ma`jun, dan seterusnya hingga terbitnya matahari dari sebelah barat.
c.    Mengimani semua yang terjadi setelah kebangkitan. Dan kejadian ini kalau mau diruntut sebagai berikut: Kebangkitan lalu berdiri di padang mahsyar, lalu telaga, lalu hisab (tanya jawab dan pembagian kitab), mizan (penimbangan amalan), sirath, neraka, qintharah (titian kedua setelah shirath), dan terakhir surga.
6.    Beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.
Maksudnya kita wajib mengimani bahwa semua yang Allah takdirkan, apakah kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal dari Allah Ta’ala. Beriman kepada takdir Allah tidak teranggap sempurna hingga mengimani 4 perkara:
a.    Mengimani bahwa Allah Ta’ala mengimani segala sesuatu kejadian, yang baik maupun yang buruk. Bahwa Allah mengetahui semua kejadian yang telah berlalu, yang sedang terjadi, yang belum terjadi, dan semua kejadian yang tidak jadi terjadi seandainya terjadi maka Allah tahu bagaimana terjadinya.
Allah Ta’ala berfirman:
لتعلموا أن الله على كل شيء قدير وأن الله قد أحاط بكل شيء علما
“Agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 12)
b.    Mengimani bahwa Allah Ta’ala telah menuliskan semua takdir makhluk di lauh al-mahfuzh, 50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah telah menuliskan takdir bagi semua makhluk 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 4797)
c.    Mengimani bahwa tidak ada satupun gerakan dan diamnya makhluk di langit, di bumi, dan di seluruh alam semesta kecuali semua baru terjadi setelah Allah menghendaki. Tidaklah makhluk bergerak kecuali dengan kehendak dan izin-Nya, sebagaimana tidaklah mereka diam dan tidak bergerak kecuali setelah ada kehendak dan izin dari-Nya.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan kamu tidak dapat menghendaki (mengerjakan sesuatu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. At-Takwir: 29)
d.    Mengimani bahwa seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat mereka beserta seluruh sifat dan perbuatan mereka adalah makhluk ciptaan Allah.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
الله خالق كل شيء
“Allah menciptakan segala sesuatu.” (QS. Az-Zumar: 62)
............................................................................................................................



(berlanjut..... )

Saturday, August 04, 2012

Dzikir dengan Do'a


Banyak amal-amal shalih yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh setiap muslim dan muslimah. Salah satu diantaranya adalah memperbanyak dzikir kepada Allah, sebagaimana firman-Nya tentang anjuran untuk berdzikir kepadanya :
يَأَيّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اذْكُرُواْ اللّهَ ذِكْراً كَثِيراً
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya” (QS. Al-Ahzaab : 41).

وَالذّاكِـرِينَ اللّهَ كَثِيراً وَالذّاكِرَاتِ أَعَدّ اللّهُ لَهُم مّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang besar” (QS. Al-Ahzaab : 35).
Juga sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam :مَا شَيءُ أَنْجَى مِنْ عَذَابِ اللهِ مِنْ ذِكْرِ اللهِ
“Tidak ada amal anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari ‘adzab Allah selain dari dzikir kepada-Nya” (HR. Muslim 4/2074 nomor 2699 dan lainnya).
Dari dzikir-dzikir yang ada, tentunya yang lebih utama adalah dzikir yang shahih berasal dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Berikut ini akan dituliskan beberapa dzikir pagi dan petang yang shahih dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Dzikir pagi dan petang adalah dzikir-dzikir yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam setiap pagi hari setelah shalat shubuh dan petang hari setelah shalat ‘Asar. Hal itu sebagaimana difirmankan Allah ta’ala :يَأَيّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اذْكُرُواْ اللّهَ ذِكْراً كَثِيراً * وَسَبّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً *“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang” (QS. Al-Ahzaab : 41-42).
Makna [ بُكْرَة ] adalah waktu di pagi hari (awal siang), dan [ أَصِيلاً] adalah waktu antara ‘asar dan maghrib (akhir siang).فَاصْبِرْ إِنّ وَعْدَ اللّهِ حَقّ وَاسْتَغْفِـرْ لِذَنبِكَ وَسَبّحْ بِحَمْدِ رَبّكَ بِالْعَشِيّ وَالإِبْكَارِ
“Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Rabb-mu pada petang dan pagi” (QS. Al-Mukmin : 55).
Makna [ الْعَشِي] adalah awal siang hari, sedangkan [ الإِبْكَار] adalah akhir siang hari.

Penulisan diambilkan dari kitab Hisnul-Muslim karya Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani hafidzahullah.
Pertama
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم { اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ }

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk. Allah tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa ijin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” – QS. Al-Baqarah : 255 /ayat kursi.
Keterangan :
من قالها حين يمسي أجير منهم حتى يصبح أخرجه الحاكم 1/ 562وصححه الألباني في صحيح الترغيب والترهيب 1/ 273 وعزاه إلى النسائي والطبراني وقال : وإسناد الطبراني جيد
“Barangsiapa yang membaca kalimat ini ketika pagi hari, maka ia dijaga dari (gangguan) jin hingga petang hari”. Dikeluarkan oleh Al-Hakim 1/562 dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wat-tarhib 1/273 dan beliau menisbahkan hadits tersebut kepada An-Nasa’i dan Ath-Thabarani dimana beliau berkata : “Isnad dari Ath-Thabrani adalah jayyid”.

Kedua
بسم الله الرحمن الرحيم{ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ* اللَّهُ الصَّمَدُ* لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ * وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ} بسم الله الرحمن الرحيم {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِن شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ * وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ * وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ } بسم الله الرحمن الرحيم{ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ * مَلِكِ النَّاسِ * إِلَهِ النَّاسِ *مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ * الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ * مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ }(ثلاث مرات )
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah : Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah : Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah : Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaithan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.   (dibaca tiga kali)
Keterangan :
من قالها ثلاث مرات حين يصبح وحين يمسي كفته من كل شيء . أبو داود 4/ 322 والترمذي 5/ 567وانظر صحيح الترمذي 3/ 182“Barangsiapa yang membacanya (QS. Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas) tiga kali setiap pagi dan petang hari, maka itu telah mencukupkannya dari segala sesuatu”. Diriwayatkan oleh Abu Dawud 4/322, At-Tirmidzi 5/567, dan lihatlah Shahih At-Tirmidzi 3/182.

Ketiga
أصبحنا وأصبح الملك لله، والحمد لله، لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير، ربِّ أسألك خير ما في هذا اليوم وخير ما بعده وأعوذ بك من شر ما في هذه الليلة وشر ما بعدها ربِّ أعوذ بك من الكسل وسوء الكبر، ربَّ أعوذ بك من عذابٍ في النار وعذاب في القبر
Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Hai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhan, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan di kubur.
Keterangan :
Pada kalimat : أصبحنا وأصبح الملك لله bila petang hari diganti dengan kalimat : أمسينا وأمسى الملك لله. Dan juga pada kalimat ربِّ أسألك خير ما في هذا اليوم وخير ما بعده dst. apabila petang hari diganti dengan membaca : : ربِّ أسألك خير ما في هذه الليلة وخير ما بعدها وأعوذ بك من شر ما في هذه الليلة وشر ما بعدها
مسلم 4/ 2088
Diriwayatkan oleh Muslim 4/2088.

Keempat
اللّهُـمَّ بِكَ أَصْـبَحْنا وَبِكَ أَمْسَـينا ، وَبِكَ نَحْـيا وَبِكَ نَمـوتُ وَإِلَـيْكَ النِّـشور
Ya Allah dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”
Keterangan :
Doa di atas dibaca pada pagi hari. Apabila petang hari membaca doa اللّهُـمَّ بِكَ أَمْسَـينا، وَبِكَ أَصْـبَحْنا، وَبِكَ نَحْـيا، وَبِكَ نَمـوتُ وَإِلَـيْكَ المَصـير
{Ya Allah dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua makhluk)}.
الترمذي 5/ 466 وانظر صحيح الترمذي 3/ 142
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi 5/466; silakan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/142.

Kelima
اللّهـمَّ أَنْتَ رَبِّـي لا إلهَ إلاّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنـي وَأَنا عَبْـدُك ، وَأَنا عَلـى عَهْـدِكَ وَوَعْـدِكَ ما اسْتَـطَعْـت ، أَعـوذُبِكَ مِنْ شَـرِّ ما صَنَـعْت ، أَبـوءُ لَـكَ بِنِعْـمَتِـكَ عَلَـيَّ وَأَبـوءُ بِذَنْـبي فَاغْفـِرْ لي فَإِنَّـهُ لا يَغْـفِرُ الذُّنـوبَ إِلاّ أَنْتَ
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh kerana itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.
Keterangan :
من قالها موقناً بها حين يمسي فمات من ليلته دخل الجنة ، وكذلك إذا أصبح أخرجه البخاري 7/150
Barangsiapa membacanya dengan yakin ketika petang hari, lalu ia meninggal dunia pada malam itu, maka ia akan masuk syurga. Dan demikian juga pada pagi hari”. Dikeluarkan oleh Al-Bukhari 7/150.

Keenam
اللّهُـمَّ إِنِّـي أَصْبَـحْتُ أَُشْـهِدُك ، وَأُشْـهِدُ حَمَلَـةَ عَـرْشِـك ، وَمَلائِكَتِك ، وَجَمـيعَ خَلْـقِك ، أَنَّـكَ أَنْـتَ اللهُ لا إلهَ إلاّ أَنْـتَ وَحْـدَكَ لا شَريكَ لَـك ، (وَأَنَّ ُ مُحَمّـداً عَبْـدُكَ وَرَسـولُـك  (أربع مرات حينَ يصْبِح أوْ يمسي)
Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul ‘Arsy-Mu, malaikat-malaikat, dan seluruh makhluk-Mu, bahawa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Mu. Dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan-Mu. (Dibaca empat kali waktu pagi dan sore.)
Keterangan :
من قالها حين يصبح وحين يمسي أربع مرات أعتقه الله من النار . أخرجه أبو داود 4/ 317 والبخاري في الأدب المفرد برقم 1201 والنسائي في عمل اليوم والليلة برقم 9، وابن السني برقم 70 وحسن سماحة الشيخ ابن باز إسناد النسائي وأبي داود في تحفة الأخيار ص 23
Barangsiapa membaca doa ini ketika pagi dan sore hari sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskannya dari api neraka”. Dikeluarkan oleh Abu Dawud 4/317, Al-Bukhari dalam Al-Adabul-Mufrad nombor 1201, An-Nasa’i dalam ’Amalul-Yaum wal-Lailah nombor 9, Ibnu Sunni nombor 70; dan dihasankan oleh Samahatusy-Syaikh Ibnu Baaz berdasarkan sanad An-Nasa’i dan Abu Dawud sebagaimana dalam Tuhfatul-Akhyaar halaman 23.

Ketujuh
اللّهُـمَّ ما أَصْبَـَحَ بي مِـنْ نِعْـمَةٍ أَو بِأَحَـدٍ مِـنْ خَلْـقِك ، فَمِـنْكَ وَحْـدَكَ لا شريكَ لَـك ، فَلَـكَ الْحَمْـدُ وَلَـكَ الشُّكْـر
Ya Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu).
Keterangan :
Jika petang membaca : اللّهُـمَّ ما أَمْسَى بي مِـنْ نِعْـمَةٍ أَو بِأَحَـدٍ مِـنْ خَلْـقِك ، فَمِـنْكَ وَحْـدَكَ لا شريكَ لَـك ، فَلَـكَ الْحَمْـدُ وَلَـكَ الشُّكْـر .
من قالها حين يصبح فقد أدي شكر يومه ، ومن قالها حين يمسى فقد أدى شكر ليلته . أخرجه أبو داود 4/318 ، والنسائي في عمل اليوم والليلة برقم 7وابن السني برقم 41 وابن حبان (( موارد)) رقم 2361وحسن ابن باز إسناده في تحفة الأخيار ص24.
Barangsiapa yang membaca doa itu pada pagi hari, maka sungguh ia telah bersyukur pada hari itu. Barangsiapa yang membaca doa ini di petang hari, maka sesungguhnya ia telah bersyukur pada malam itu”. Dikeluarkan oleh Abu Dawud 4/318, An-Nasa’i dalam ’Amalul-Yaum wal-Lailah nombor 7, Ibnu Sunni nombor 41, Ibnu Hibban dalam Mawaarid nombor 2361; serta sanadnya dihasankan oleh Ibnu Baaz sebagaimana dalam Tuhfatul-Akhyaar halaman 24.
Kelapan
اللّهُـمَّ عافِـني في بَدَنـي ، اللّهُـمَّ عافِـني في سَمْـعي ، اللّهُـمَّ عافِـني في بَصَـري ، لا إلهَ إلاّ اللّه أَنْـتَ .اللّهُـمَّ إِنّـي أَعـوذُبِكَ مِنَ الْكُـفر ، وَالفَـقْر ، وَأَعـوذُبِكَ مِنْ عَذابِ القَـبْر ، لا إلهَ إلاّ أَنْـتَ (ثلاثا(ً)
Ya Allah, selamatkan tubuhku (dari penyakit dan yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan). Ya Allah selamatkan penglihatanku, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. (Dibaca tiga kali pada waktu pagi dan petang.)
Keterangan :
أبو داود 4/ 324، وأحمد 5/ 42 والنسائي في عمل اليوم والليلة برقم 22وابن السني برقم 69والبخاري في الأدب المفرد وحسن العلامة ابن باز في تحفة الأخيار ص26
Diriwayatkan oleh Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasa’i dalam ’Amalul-Yaum wal-Lailah nombor 22, Ibnu Sunni nombor 69, Al-Bukhari dalam Al-Adaabul-Mufrad; serta dihasankan oleh Ibnu Baaz dalam Tuhfatul-Akhyaar halaman 26.

Kesembilan
حَسْبِـيَ اللّهُ لا إلهَ إلاّ هُوَ عَلَـيهِ تَوَكَّـلتُ وَهُوَ رَبُّ العَرْشِ العَظـيم
( سبع مَرّات حينَ يصْبِح وَيمسي)
Alah-lah yang mencukupkan (segala kebutuhanku), tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia, kepada-Nya aku bertawakal. Dia-lah Tuhan Yang Menguasai ‘Arsy yang agung. (Dibaca tujuh kali pada waktu pagi dan petang hari.)
Keterangan :
من قالها حين يصبح ويمسي سبع مرات كفاه الله ما أهمه من أمر الدنيا والآخرة .أخرجه ابن السني برقم 71مرفوعاً وأبو داود موقوف 4/321،وصحح إسناده شعيب وعبد القادر الأرناؤوط . انظر زاد المعاد 2/ 376
Barangsiapa yang membaca doa ini ketika pagi dan petang hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan mencukupkan baginya perkara dunia dan akhirat yang menjadi perhatiannya”.
Dikeluarkan oleh oleh Ibnu Sunni nombor 71 secara marfu’, Abu Dawud 4/321 secara mauquf; serta sanadnya dishahihkan oleh Syu’aib dan Abdul-Qadir Al-Arnauth. Silakan lihat Zaadul-Ma’ad 2/376.

Kesepuluh
اللّهُـمَّ إِنِّـي أسْـأَلُـكَ العَـفْوَ وَالعـافِـيةَ في الدُّنْـيا وَالآخِـرَة ، اللّهُـمَّ إِنِّـي أسْـأَلُـكَ العَـفْوَ وَالعـافِـيةَ في ديني وَدُنْـيايَ وَأهْـلي وَمالـي ، اللّهُـمَّ اسْتُـرْ عـوْراتي وَآمِـنْ رَوْعاتـي ، اللّهُـمَّ احْفَظْـني مِن بَـينِ يَدَيَّ وَمِن خَلْفـي وَعَن يَمـيني وَعَن شِمـالي ، وَمِن فَوْقـي ، وَأَعـوذُ بِعَظَمَـتِكَ أَن أُغْـتالَ مِن تَحْتـي
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Alah, tutupilah auratku dan tentramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku disambar dari bawahku.
Keterangan :
أبو داود وابن ماجه وانظر صحيح ابن ماجه 2/332
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah. Silakan lihat Shahih Sunan Ibnu Majah 2/332.

Kesebelas
اللّهُـمَّ عالِـمَ الغَـيْبِ وَالشّـهادَةِ فاطِـرَ السّماواتِ وَالأرْضِ رَبَّ كـلِّ شَـيءٍ وَمَليـكَه ، أَشْهَـدُ أَنْ لا إِلـهَ إِلاّ أَنْت ، أَعـوذُ بِكَ مِن شَـرِّ نَفْسـي وَمِن شَـرِّ الشَّيْـطانِ وَشِـرْكِه ، وَأَنْ أَقْتَـرِفَ عَلـى نَفْسـي سوءاً أَوْ أَجُـرَّهُ إِلـى مُسْـلِم
Ya Allah Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Tuhan pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahawa tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, setan, dan bala tenteranya. Dan aku (berlindung kepadaMu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.
Keterangan :
الترمذي وأبو داود .انظر :صحيح الترمذي3/ 142
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Abu Dawud. Lihat kitab Shahih At-Tirmidzi 3/142.

Kedua belas
بِسـمِ اللهِ الذي لا يَضُـرُّ مَعَ اسمِـهِ شَيءٌ في الأرْضِ وَلا في السّمـاءِ وَهـوَ السّمـيعُ العَلـيم
(ثلاثاً)
Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan di langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Dibaca tiga kali.)
Keterangan :
من قالها ثلاثاً إذا أصبح وثلاثاً إذا أمسى لم يضره شيء أخرجه أبو داود 4/ 323 والترمذي 5/ 465 وابن ماجه وأحمد . انظر : صحيح ابن ماجه 2/332 وحسن إسناده العلامة ابن باز في تحفة الأخيار ص39
Barangsiapa yang membacanya tiga kali ketika pagi dan petang, maka tidak akan membahayakan dirinya sesuatupun”. Dikeluarkan oleh Abu Dawud 4/323, At-Tirmidzi 5/465, Ibnu Majah, dan Ahmad. Silakan lihat Shahih Ibnu Majah 2/332. Sanad hadits tersebut dihasankan oleh ‘Allamatusy-Syaikh Ibnu Baaz dalam Tuhfatul-Akhyaar halaman 39.

Ketiga belas
رَضيـتُ بِاللهِ رَبَّـاً وَبِالإسْلامِ ديـناً وَبِمُحَـمَّدٍ صلى الله عليه وسلم نَبِيّـاً
(ثلاثاً)
Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam sebagai Nabi . (Dibaca tiga kali.)
Keterangan :
من قالها ثلاثاً حين يصبح وحين يمسي كان حقاً على الله أن يرضيه يوم القيامة . أحمد 4/ 337 والنسائي في عمل اليوم والليلة برقم 4 وابن السني برقم 68 وأبو داود 4/418 والترمذي 5/465 وحسنه ابن باز في تحفة الأخيار ص 39
Barangsiapa yang membacanya tiga kali pada waktu pagi dan petang, maka hak Allah memberikan keridhaan kepadanya pada hari kiamat”. Diriwayatkan oleh Ahmad 4/337, An-Nasa’i dalam ’Amalul-Yaum wal-Lailah nombor 4, Ibnu Sunni nombor 68, Abu Dawud 4/418, At-Tirmidzi 5/465, serta dihasankan oleh Ibnu Baaz dalam Tuhfatul-Akhyaar halaman 39.

Keempat belas
يا حَـيُّ يا قَيّـومُ بِـرَحْمَـتِكِ أَسْتَـغـيث ، أَصْلِـحْ لي شَـأْنـي كُلَّـه ، وَلا تَكِلـني إِلى نَفْـسي طَـرْفَةَ عَـين
Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan serahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).
Keterangan :
الحاكم وصححه ووافقه الذهبي 1/ 545 وانظر صحيح الترغيب والترهيب 1/273
Dishahihkan oleh Al-Hakim serta disepakati oleh Adz-Dzahabi 1/545. Dan silakan lihat Shahih At-Targhiib wat-Tarhiib 1/273.

Kelima belas
أَصْبَـحْـنا وَأَصْبَـحْ المُـلكُ للهِ رَبِّ العـالَمـين ، اللّهُـمَّ إِنِّـي أسْـأَلُـكَ خَـيْرَ هـذا الـيَوْم ، فَـتْحَهُ ، وَنَصْـرَهُ ، وَنـورَهُ وَبَـرَكَتَـهُ ، وَهُـداهُ ، وَأَعـوذُ بِـكَ مِـنْ شَـرِّ ما فـيهِ وَشَـرِّ ما بَعْـدَه
Kami masuk pagi, sedangkan kerajaan hanya milik Allah, Tuhan seru sekalian alam. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar memperolehi kebaikan, pembuka (rahmat), pertolongan, cahaya, berkah, dan petunjuk di hari ini. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang ada di dalamnya dan kejahatan sesudahnya.
Keterangan :
Apabila petang hari membaca : أَمْسَيْـنا وَأَمْسـى المُـلكُ للهِ رَبِّ العـالَمـين ، اللّهُـمَّ إِنِّـي أسْـأَلُـكَ خَـيْرَ هـذهِ اللَّـيْلَة ، فَتْحَهـا ، وَنَصْـرَهـا ، وَنـورَهـا وَبَـرَكَتَـهـا ، وَهُـداهـا ، وَأَعـوذُ بِـكَ مِـنْ شَـرِّ ما فـيهـاِ وَشَـرِّ ما بَعْـدَهـا .
أبو داود 4/ 322 وحسن إسناده شعيب وعبد القادر الأرناؤوط في تحقيق زاد المعاد 2/ 273
Diriwayatkan oleh Abu Dawud 4/322, serta sanadnya dihasankan oleh Syu’aib dan Abdul-Qadir Al-Arnauth dalam Tahqiiq Zaadil-Ma’aad 2/273.

Keenam belas
أَصْـبَحْنا علـى فِطْـرَةِ الإسْلام ، وَعَلـى كَلِـمَةِ الإخْـلاص ، وَعلـى دينِ نَبِـيِّنا مُحَـمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَعَاـى مِلَّـةِ أبينـا إِبْـراهيـمَ حَنيـفاً مُسْلِـماً وَمـا كـانَ مِنَ المُشـرِكيـن
Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlash, agama Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasalam, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim, dan tidak tergolong orang-orang yang musyrik.
Keterangan :
Apabila petang hari membaca : أَمْسَيْنَا عَلى فطْرَة الإسْلام ، وَعَلـى كَلِـمَةِ الإخْـلاص ، وَعلـى دينِ نَبِـيِّنا مُحَـمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَعَاـى مِلَّـةِ أبينـا إِبْـراهيـمَ حَنيـفاً مُسْلِـماً وَمـا كـانَ مِنَ المُشـرِكيـن
أحمد 3/ 406و 407 وابن السني في عمل اليوم والليلة برقم 34 وانظر : صحيح الجامع 4/ 209
Diriwayatkan oleh Ahmad 3/406,407; Ibnus-Sunni dalam ’Amalul-Yaum wal-Lailah nombor 34. Silakan lihat Shahiihul-Jaami’ 4/209.

Ketujuh belas
سُبْحـانَ اللهِ وَبِحَمْـدِهِ
(مائة مرة)
Maha Suci Allah, aku memuji-Nya. (Dibaca seratus kali.)
Keterangan :
من قالها مائة مرة حين يصبح وحين يمسي لم يأت أحد يوم القيامة بأفضل مما جاء به إلا أحد قال مثل ما قال أو زاد رواه مسلم4 / 2071
Barangsiapa yang membacanya seratus kali pada waktu pagi dan petang, maka tidak akan datang seorangpun di hari kiamat yang lebih afdhal dari apa yang datang dengannya, kecuali seseorang yang mengucapkan hal yang sama dengannya atau lebih dari yang ia ucapkan”. Diriwayatkan oleh Muslim 4/2071.

Kelapan belas
لا إلهَ إلاّ اللّهُ وحْـدَهُ لا شَـريكَ لهُ، لهُ المُـلْكُ ولهُ الحَمْـد، وهُوَ على كُلّ شَيءٍ قَدير
(مائة مرة إذا أصبح)
Tidak ada Tuhan (yang berhak untuk disembah) melainkan Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu. (Dibaca seratus kali ketika pagi hari)
Keterangan :
من قالها مائة مرة في يوم كانت له عدل عشر رقاب، وكتب له مائة حسنة ،ومحيت عنه مائة سيئة ، وكانت حرزاً من الشيطان يومه ذلك حتى يمسي ،ولم يأت أحد بأفضل مما جاء به إلا أحد عمل أكثر من ذلك . البخاري 4/95،ومسلم 4/2071
Barangsiapa yang membacanya seratus kali dalam sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh hamba, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, baginya perlindungan dari syaithan pada hari itu hingga petang hari. Tidaklah seorang pun yang dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan yang lebih banyak darinya”. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari 4/95 dan Muslim 4/2071.

Kesembilanbelas
لا إلهَ إلاّ اللّهُ وحْـدَهُ لا شَـريكَ لهُ، لهُ المُـلْكُ ولهُ الحَمْـد، وهُوَ على كُلّ شَيءٍ قَدير
( عشر مرات) ( أو مرة واحدة عند الكسل)
Tidak ada Tuhan (yang berhak untuk disembah) melainkan Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu. (Dibaca sepuluh kali, atau cukup sekali apabila malas)
Keterangan :
أبو داود 4/319 وابن ماجه وأحمد 4/60 وانظر :صحيح الترغيب والترهيب 1/270 ،صحيح أبو داود 3/957 ، وصحيح ابن ماجه 2/331 وزاد المعاد 2/ 377
Diriwayatkan oleh Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah, dan Ahmad 4/60. Silakan lihat Shahih At-Targhib wat-Tarhiib 1/270, Shahih Abi Dawud 3/957, Shahih Ibni Majah 2/331, dan Zaadul-Ma’aad 2/377.

Kedua puluh
اللّهُـمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً ، وَرِزْقاً طَيِّباً ، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
( إذا أصبح )
Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima. (Dibaca ketika pagi hari.)
Keterangan :
أخرجه ابن السني في عمل اليوم والليلة برقم 54وابن ماجه برقم 925وحسن إسناده عبد القادر وشعيب الأرناؤوط في تحقيق زاد المعاد 2/375
Dikeluarkan oleh Ibnus-Sunni dalam ’Amalul-Yaum wal-Lailah nombor 54, Ibnu Majah nombor 925; dan sanadnya dihasankan oleh Abdul-Qadir dan Syu’aib Al-Arnauth dalam Tahqiiq Zaadil-Ma’aad 2/375.

Kedua puluh Satu
سُبْحـانَ اللهِ وَبِحَمْـدِهِ عَدَدَ خَلْـقِه ، وَرِضـا نَفْسِـه ، وَزِنَـةَ عَـرْشِـه ، وَمِـدادَ كَلِمـاتِـه
( ثلاث مرات إذا أصبح )
Maha Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya, dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya. (Dibaca tiga kali di waktu pagi hari.)

Kedua puluh Dua
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إلَيْهِ
(مائة مرة في اليوم )
Aku memohon kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. (Dibaca sebanyak seratus kali dalam sehari.)
Keterangan :
البخاري مع الفتح 11/ 101 ، ومسلم 4/ 2075
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dengan Fathul-Bari 11/101 dan Muslim 4/2075.

Kedua puluh Tiga
أَعـوذُبِكَلِمـاتِ اللّهِ التّـامّـاتِ مِنْ شَـرِّ ما خَلَـق
(ثلاثاً إِذا أمسى)
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya. (Dibaca tiga kali pada waktu sore hari.)
Keterangan :
من قالها حين يمسي ثلاث مرات لم تضره حمة تلك الليلة أخرجه أحمد 2/290 والنسائي في عمل اليوم والليلة برقم 590 وابن السني برقم 68وانظر : صحيح الترمذي 3/187، وصحيح ابن ماجه 2/266 وتحفة الأخيار ص45.
Barangsiapa yang membacanya pada waktu petang hari sebanyak tiga kali, tidak akan berbahaya baginya sengatan (binatang berbisa) pada malam itu”. Dikeluarkan oleh Ahmad 2/290, An-Nasa’i dalam ’Amalul-Yaum wal-Lailah nomor 590, dan Ibnus-Sunni nombor 68. Silakan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/187, Shahih Ibnu Majah 2/266, dan Tuhfatul-Akhyaar halaman 45.
Kedua puluh Empat
اللّهُـمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمَّد
(عشر مرات )
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasalam. (Dibaca sepuluh kali.)
Keterangan :
من صلى علي حين يُصبح عشراً ، وحين يُمسي عشراً أدركتهُ شفاعتي يوم القيامة”…
رواه الطبراني بإسنادين أحدهما جيد ، انظر الزوائد 10/ 120 وصحيح الترغيب والترهيب 1/273
Barangsiapa yang bershalawat kepadaku di waktu pagi hari sepuluh kali, dan juga di waktu petang hari sepuluh kali, maka ia akan mendapatkan syafa’atku di hari kiamat”. Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dengan dua sanad yang salah satu di antara keduanya berstatus jayyid. Silakan melihat Az-Zawaaid 10/120 dan Shahih At-Targhib wat-Tarhiib 1/273. (hikmatun.)